PERBANDINGAN
ANTARA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANUAL DAN TEROTOMATISASI
Perbandingan antara Sistem Informasi Akuntansi manual dan
terotomatisasi terletak pada teknologi yang digunakan. Pada SIA terotomatisasi,
input data penjualan menggunakan alat pemindai barcode (barcode scanner), sehingga proses entri menjadi lebih cepat dan
akurat daripada dilakukan secara manual. Begitu juga dengan pemrosesan datanya,
SIA terotomatisasi menggunakan program aplikasi seperti Microsoft Excel atau
seperti MYOB. Tabel berikut membantu memperjelas perbedaan antara kedua hal
tersebut.
PERBANDINGAN SIKLUS
AKUNTANSI MANUAL DAN TEROTOMATISASI
Siklus
Akuntansi Manual
|
Siklus
Akuntansi Terotomatisasi
|
Menjurnal : mencatat
transaksi dalam jurnal, misalnya transaksi penjualan dicatat dalam jurnal
penjualan.
|
Input
: mencatat transaksi ke dalam file transaksi, misalnya dokumen sumber dari
transaksi penjualan dicatat dalam file transaksi penjualan.
|
Memposting : memposting
setiap entri dari jurnal ke dalam buku pembantu
|
Proses
: mencatat setiap transaksi ke dalam file master, misalnya mencatat setiap
transaksi penjualan ke dalam file master piutang.
|
Memposting : memposting
total jurnal (misalnya total jurnal penjualan) ke buku besar.
|
Proses
: mentotal transaksi dalam file transaksi (misalnya transaksi penjualan ke
dalam file transaksi penjualan) dan mencatat ke dalam file master buku besar.
|
Meringkas : menyiapkan
Neraca Lajur
|
Output
: memanggil file master buku besar dan mencetak neraca lajur.
|
Terdapat 2 macam cara
untuk mengupdate file master dalam SIA terotomatisasi, yaitu dengan pemrosesan
transaksi dan pemeliharaan file (file
maintenance). Pemrosesan transaksi meliputi fungsi pem, dan rosesan data
yang berkaitan dengan kejadian ekononis seperti transaksi akuntansi, kegiatan
operasional internal (produksi), dan penyusunan laporan keuangan. Sedangkan
pemeliharaan file meliputi kegiatan yang berkaitan dengan menambah, menghapus,
atau mengganti data pada file master seperti mengubah alamat pelanggan pada
file piutang atau mengubah harga jual pada file persediaan.
Dapat disimpulkan :
bahwa SIA yang berbasis komputer akan mengotomatisasi siklus akuntansi manual
yang terdiri dari penjurnalan, posting, dan peringkasan seperti yang tertera
pada tabel di atas.
KETERKAITAN
SIA DENGAN PROSES BISNIS DAN ORGANISASI
SIA memiliki peranan yang penting dalam proses bisnis
karena SIA mengidentifikasi, mengukur, dan mencatat proses bisnis tersebut
dalam suatu model yang sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Dari sudut pandang
akuntansi, model proses bisnis tersebut diwujudkan dalam bentuk siklus
transaksi. Pengelompokkan siklus transaksi biasanya berkaitan dengan beberapa
kejadian yang berurutan. Sebagai contoh, siklus transaksi penjualan pada
perusahaan dagang dimulai dari pemesanan barang oleh pelanggan, diikuti dengan
pengiriman barang yang dipesan, lalu pembuatan laporan penjualan, dan
dilanjutkan dengan penagihan.
Untuk lebih memperjelas
keterkaitan SIA dengan proses bisnis, dibahas mengenai organisasi sebagai
pelaku dalam proses bisnis tersebut. Organisasi merupakan suatu sistem yang
tersusun dari sub-sub sistem seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sub-sub
sistem dalam organisasi meliputi manajemen, operasi, dan informasi. Sub-sub
sistem tersebut berkaitan baik dengan pihak internal perusahaan, seperti
karyawan, maupun dengan pihak eksternal perusahaan, seperti pelanggan dan
instansi pemerintah.
Sub sistem manajemen
terdiri dari orang, wewenang, kebijakan, dan prosedur yang bertujuan untuk
menyusun rencana, strategi, dan pengendalian operasional organisasi. Sedangkan
sub sistem operasi terdiri dari orang, peralatan, kebijakan, dan prosedur yang
bertujuan untuk menjalankan organisasi. Sub sistem operasi biasanya terdiri
dari produksi, personalia, penyimpanan, distribusi, pemasaran, dan penjualan.
Sub sistem informasi,
termasuk SIA, berguna untuk mendukung fungsi operasional dan pengambilan
keputusan manajemen. Dengan memperoleh informasi yang benar, manajemen dapat
menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan
perusahaan. Sedangkan bagi fungsi operasi, informasi yang benar sangat membantu
dalam perencanaan produksi, pemesanan bahan baku, penyimpanan di gudang, dan
penagihan.
Disimpulkan, sub-sub
sistem tersebut, saling berkaitan dan bekerjasama membentuk suatu sistem yang
utuh. Dimulai dari pelanggan yang melakukan pemesanan. Selanjutnya pesanan
(order) tersebut diproses oleh SIA untuk memberi informasi kepada bagian
operasi untuk melakukan pengiriman baran kepada pelanggan. Selanjutnya laporan
penjualan yang dihasilkan oleh SIA digunakan oleh pihak manajemen untuk
menyusun strategi dan kebijakan produksi.
No comments:
Post a Comment